cover
Contact Name
Mohamad Gazali
Contact Email
mohamadgazali@utu.ac.id
Phone
+6281343240218
Journal Mail Official
mohamadgazali@utu.ac.id
Editorial Address
komplek perumahan polisi, desa peunaga rayeuk, kec. meureubo
Location
Kab. aceh barat,
Aceh
INDONESIA
Jurnal Laot Ilmu Kelautan
Published by Universitas Teuku Umar
ISSN : 26847051     EISSN : 26847051     DOI : 10.35308
The scientific article, published in this journal covers a wide range of research topics in the field of marine biology, marine ecology, oceanography, marine acoustic, marine remote sensing,marine geographical information system (GIS), marine macrobiology, marine pollution, mariculture, marine bioprospecting, marine fisheries, other studies relevant to current topics.
Articles 5 Documents
Search results for , issue "Vol 3, No 1 (2021): Jurnal Laot Ilmu Kelautan" : 5 Documents clear
Pemetaan Suhu Permukaan Laut (SPL) dan Karakteristik Pasang Surut di Perairan Pulau Bali, Indonesia Luhur Moekti Prayogo; Al Shida Natul
Jurnal Laot Ilmu Kelautan Vol 3, No 1 (2021): Jurnal Laot Ilmu Kelautan
Publisher : Universitas Teuku Umar

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.35308/jlaot.v3i1.3338

Abstract

Dalam bidang oseanografi beberapa fenomena laut dapat dilihat menggunakan peta Suhu Permukaan Laut (SPL). Selain SPL, kondisi pasang surut juga penting untuk diketahui karena menggambarkan karakteristik suatu perairan. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui variasi SPL dan karakteristik pasang surut di perairan pulau Bali, Indonesia. Data SPL diperoleh dari National Oceanic and Atmospheric Administration (NOAA) pada 2015 – 2017 dan data pasang surut diperoleh dari Badan Informasi Geospasial (BIG) pada bulan Juni 2017 dengan interval data satu jam. Dari hasil percobaan menggunakan metode Admiralty menunjukkan bahwa tipe pasang surut di perairan pulau Bali, Indonesia tergolong Campuran dengan kecendurungan Semi Diurnal dengan bilangan Formzahl sebesar 1.01 (0.25 < F £ 1.5). Kemudian parameter elevasi Highest High Water Level (HHWL)  dan Lowest Low Water Level (LLWL)  yang diperoleh dari perhitungan sebesar 1.0512 dan -1.0504 meter. Selanjutnya pengolahan data SPL menunjukkan pada Juni 2015 (Musim Kemarau) nilai SPL berkisar 24.05 – 29.11 oC dengan rata-rata sebesar 27.73 oC. Kemudian pada Desember 2016 (Musim Penghujan) nilai SPL berkisar 22.96 – 28.87 oC dengan rata-rata sebesar 27.00 oC. Selanjutnya pada Februari 2017 (Musim Penghujan) nilai SPL berkisar 23.36 – 30.4 oC dengan rata-rata sebesar 27.20 oC. Sehingga dapat disimpulkan bahwa SPL di perairan Pulau Bali pada musim penghujan cenderung lebih rendah dibandingkan musim kemarau. Secara umum wilayah bagian utara pulau Bali cenderung memiliki suhu lebih tinggi dibandingkan dengan perairan bagian selatan. 
Studi Komunitas Makrozoobenthos di Perairan Kuala Gigeng, Kabupaten Aceh Besar Nanda Muhammad Razi; Muhammad Agustiar; Muhammad Rizki Fazillah; Rauzatul Sakinah; Chitra Octavina
Jurnal Laot Ilmu Kelautan Vol 3, No 1 (2021): Jurnal Laot Ilmu Kelautan
Publisher : Universitas Teuku Umar

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.35308/jlaot.v3i1.3379

Abstract

Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui struktur komunitas makrozoobenthos di Perairan Kuala Gigeng dari tahun 2017 sampai 2019.Metode yang digunakan pada penelitian ini adalah metode purposive sampling. Hasil penelitian menunjukkan bahwa terdapat 2 kelas makrozoobenthos yaitu kelas Crustacea yang terdiri dari spesiesGrapsus albolineatus, Strombidae, Cancelaridae, dan kelas Gastropoda terdiri dari spesiesMarginella nebulosa, dan Marginella sp.. Secara keseluruhan kepadatan makrozoobenthos berkisar antara 0,06-0,12 ind/m2. Indeks keanekaragaman makrozoobenthos tergolong kedalam kategori rendah, keseragaman tergolong rendah dan dominansi tergolong ke dalam ketagori tinggi.Kata kunci:  Bioindikator, Kuala Gigeng, Makrozoobenthos, Struktur Komunitas
Struktur Komunitas Plankton di Perairan Kuala Gigeng, Provinsi Aceh Muhammad Agustiar; Muhammad Rizki Fazillah; Rauzatul Sakinah; Nanda Muhammad Razi; Chitra Octavina
Jurnal Laot Ilmu Kelautan Vol 3, No 1 (2021): Jurnal Laot Ilmu Kelautan
Publisher : Universitas Teuku Umar

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.35308/jlaot.v3i1.3396

Abstract

Penelitian ini bertujuan untuk menentukan struktur komunitas plankton di Perairan Kuala Gigeng dari tahun 2017 sampai 2019. Penelitian ini menggunakan metode purposive sampling. Hasil penelitian menunjukkan bahwa terdapat 2 kelompok plankton yang ditemukan yaitu fitoplankton dan zooplankton. Kelompok fitoplankton terdiri dari kelas Bacillariophyceae dengan spesies yang ditemukan yaitu Rhizoselenia sp., Thalassiothrix longissima, dan Canccella sp., kelas Cyanophyceae terdiri dari spesies Planktotrix sp.. Sedangkan kelompok zooplankton termasuk kedalam kelas Copepoda yang terdiri dari spesies Alona sp., dan Cyclopoid sp.. Secara keseluruhan kelimpahan plankton berkisar antara 734,91 - 1364,83 ind/L. Indeks keanekaragaman plankton tergolong kedalam kategori rendah, keseragaman tergolong rendah dan dominansi tergolong ke dalam ketagori sedang.Kata kunci :  Bioindikator, Fitoplankton, Kuala Gigeng, Struktur Komunitas, Zooplankton
Degradasi Ekosistem Lamun di Perairan Ahmad Rhang Manyang, Kabupaten Aceh Besar Muhammad Rizki Fazillah; Muhammad Agustiar; Rauzatul Sakinah; Nanda Muhammad Razi; Chitra Octavina; Maria Ulfah
Jurnal Laot Ilmu Kelautan Vol 3, No 1 (2021): Jurnal Laot Ilmu Kelautan
Publisher : Universitas Teuku Umar

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.35308/jlaot.v3i1.3471

Abstract

Ekosistem lamun merupakan salah satu ekosistem yang penting dalam pengelolaan wilayah pesisir sehingga dibutuhkan kajian-kajian sebagai acuan pengelolaan. Penelitian ini bertujuan untuk memberikan informasi terbaru sebagai acuan informasi yang berguna dalam pengelolaan dan pengambilan kebijakan yang tepat terkait kelestarian ekosistem lamun di perairan Ahmad Rhang Manyang, Kabupaten Aceh Besar. Penelitian ini menggunakan metode simple random sampling. Hasil penelitian menunjukkan bahwa terdapat 2 jenis lamun yang ditemukan yaitu Halodule pinifolia dan Halophila ovalis. Penutupan lamun tertinggi yaitu dari jenis Halodule pinifolia dengan nilai 4,70 % sedangkan jenis Halophila ovalis yaitu 0,03 %. Nilai kerapatan tertinggi dari jenis Halodule pinifolia yaitu 66,14 ind/m2, sedangkan dari jenis Halophila ovalis sebesar 0,93 ind/m2. Indeks penutupan lamun dari masing-masing spesies termasuk dalam kategori miskin/rusak.Kata kunci :  Ekosistem lamun, Halodule pinifolia, Halophila ovalis, Kerapatan lamun, Tutupan lamun.
Kelimpahan Diatom Bentik Berdasarkan Perbedaan Tipe Substrat di Perairan Pulau Dompak, Kepulauan Riau Rusmiati Rusmiati; Tri Apriadi; Fadhliyah Idris
Jurnal Laot Ilmu Kelautan Vol 3, No 1 (2021): Jurnal Laot Ilmu Kelautan
Publisher : Universitas Teuku Umar

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.35308/jlaot.v3i1.3248

Abstract

Perairan pesisir Pulau Dompak memiliki tipe substrat berbeda yaitu Tanjung Duku dengan substrat berlumpur, sedangkan Tanjung Siambang dengan subtrat berpasir.  Penelitian ini bertujuan untuk membandingkan kelimpahan Diatom bentik dengan perbedaan tipe substrat di perairan Pesisir  Dompak, Kepulauan Riau. Penelitian ini dilakukan di dua stasiun yaitu Tanjung Duku dan Tanjung Siambang. Masing-masing stasiun terdapat 15 titik pengabilan sampel yang ditentukan secara acak. Hasil penelitian ini ditemukan bahwa jumlah genera Diatom bentik di Tanjung Duku (12 genera) lebih banyak daripada anjung Siambang (5 genera). Total kelimpahan Diatom bentik di Tanjung Duku sebesar 67,9 sel/cm2 sedangkan di anjung Siambang 8,25 sel/cm2. Pleurosigma sp. memiliki kelimpahan tertinggi di Tanjung Duku (16,7 sel/cm2), sedangkan di Tanjung Siambang adalah  Coconeis (2,45 sel/cm2). Ordo Pennales memiliki nilai kelimpahan lebih tinggi dibandingkan Ordo Centrales di semua stasiun. Tekstur substrat berlumpur memiliki jumlah genera dan kelimpahan Diatom bentik yang lebih banyak dibandingkan substrat berpasir.

Page 1 of 1 | Total Record : 5